Rabu, 01 Februari 2023

Istiqomah Memutqinkan Hafalan Al-Qur'an

Kajian Sabtu Malam, 28 January 2023 @ Daarul Huffadz Indonesia

Pembukaan: Pimpinan DHI (Ustadz Fuad Hanan)

Pemateri: Ustadz Rizal Wachid



Moment ba'da parade tasmi' di asrama tahfidz DHI sabtu malam kemarin ditutup dengan kajian Qur'an oleh Ustadz Rizal Wachid. Semoga Allah merahmatinya dan menjadikan ilmunya bermanfaat. 

Al-Qur'an adalah kalam Allah yang begitu mulia. Beruntunglah orang yang telah Allah anugerahkan kesempatan untuk berada di majlis ilmu dan disibukkan dengan agenda-agenda bersama Qur'annya. Karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti itu. Hanya orang-orang yang Allah pilih yang dapat merasakannya. Maka, jagalah kepercayaan Allah dengan terus berusaha menjaga niat dan diri kita untuk terus dekat dengan Allah.

Ketika seseorang punya alasan yang kuat untuk melakukan suatu amalan, maka amalan itu akan menjadi istiqomah, salah satunya usaha kita untuk terus memutqinkan hafalan. Mengapa kita perlu istiqomah untuk memutqinkan hafalan Qur'an kita?

 


Pertama, karena atas dasar itulah bentuk syukur kita kepada Allah. Bentuk syukur tidak hanya diucapkan dengan Alhamdulillah saja, tetapi juga perlu dibuktikan dengan amalan dan perbuatan. Semoga kita dijauhkan dari bagian orang-orang kufur akan nikmat-nikmat-Nya. Naudzubillahimindzalik..

Kedua, agar Allah mencintai kita. Ketika Allah mencintai hamba-Nya, bukan tidak mungkin segala urusannya akan dipermudah. Apalagi jika Allah menganggap kita keluarganya. MasyaAllah. Untuk sampai ke tahap itu mungkin bukan jalan yang mudah. Namun, percayalah Allah tidak pernah menyia-nyiakan usaha hamba-Nya selama hamba-Nya itu terus berupaya menjalankan apa yang Allah perintahkan. Allah melihat proses kita, bukan hasil akhirnya. Satu kata yang menancap kuingat dari Ustadz Rizal Wahid kala itu, bahwasanya kita itu harus punya semangat juang untuk menjadi pemenang sejati. Kalau jatuh 10 kali, maka bangkitnya harus 11 kali. Jatuh, bangkit lagi. Jatuh, bangkit lagi. 

Jadilah pemenang sejati. Siapakah pemenang sejati itu? Yakni, mereka-mereka yang sanggup bertahan, istiqomah beramal shalih hingga akhir hayatnya.

Ikhtiar kita untuk memutqinkan hafalan adalah bentuk kita mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan sebagai bukti cinta kita kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam dalam mengikuti akhlaknya. Karena, akhlak Rasulullah adalah cerminan dari Al-Quran. Maka, kita pun sebagai hamba yang mengimani Al-Qur'an tidak bisa menjadi manusia yang biasa-biasa saja. Jika kita menginginkan sesuatu yang tidak banyak orang lain dapatkan, maka kita harus melakukan sesuatu yang tidak banyak orang lain lakukan. Allah subhanahu wa ta'ala tidak meminta kita menjadi sempurna, namun Allah meminta kita untuk berikhtiar tanpa henti. 

Sabar ya, capek di dunya itu hanya sementara kok. Perkuat lagi imannya, kurang-kurangin futurnya. Memang, kondisi iman itu bisa naik turun. Namun, turunnya iman orang shalih tidak menurunkan kualitas ibadahnya, hanya kuantitasnya. Berdo'alah kepada Allah agar Allah senantiasa menjaga keimanan kita, dan mendekatkan kita dengan orang-orang yang juga sama-sama mencintai-mu Ya Allah, dan mencintai Kalam-Mu. Semangat terus ya, para pejuang Al-Qur'an :)

0 komentar:

Posting Komentar